Kapanlagi.com – Reporter: Irfan Kafril, Adi Abbas Nugroho, Sahal Fadhli, Fikri Alfi Rosyadi, Nuzulur Rakhmah, Dadan Eka Permana, Mathias Purwanto
Penulis: Dhimas Wahyu Nugroho
Viral. Satu kata ini menjadi hal yang mungkin banyak dicari-cari oleh para pengguna media sosial di Indonesia. Dari kalangan muda sampai lanjut usia pun banyak yang berharap konten-konten yang ia unggah di media sosial bisa banyak ditonton dan viral. Syukur-syukur mereka bisa diangkat di portal berita, ataupun diundang di sebuah acara televisi, bahkan hingga masuk ke berbagai podcast milik selebriti.
Gara-gara viral ini, banyak orang yang sekarang bisa menjadi artis ternama, sebut saja ada Vicky Prasetyo, Young Lex, hingga Anya Geraldine, mereka dikenal publik Tanah Air karena keviralannya. Namun, mereka terus berkembang dan berkarya, sampai akhirnya kini lebih dikenal karena karya atau pekerjaannya.
Akan tetapi, tak sedikit pula orang-orang yang viral kemudian tenggelam dalam kurun waktu yang cukup singkat. Bagi yang masih lupa, kita dulu sudah mengenal Shinta dan Jojo, tak lama kemudian ada Briptu Norman Kamaru, sampai dengan Udin Sedunia. Nama-nama itu tentunya tidak asing, karena pernah menghiasi banyak layar kaca kala itu.
Namun sayang, keviralan mereka hanya sesaat. Ketika sudah masuk ke layar kaca, bahkan ikut berakting di beberapa FTV maupun sinetron, karier mereka di dunia hiburan justru terjun bebas, hingga akhirnya mereka pun seolah menghilang dan tak muncul lagi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, viral sendiri memiliki arti yang berhubungan dengan virus, atau menyebar luas. Artinya, mereka yang viral bisa dengan cepat menyebar hingga menjadi perhatian banyak orang.
Salah satu tolok ukur seseorang atau hal tersebut bisa viral karena banyak yang menggunakannya atau mengikutinya. Misal dalam konten Alif Cepmek, videonya sudah ditonton dan dibagikan oleh jutaan orang pengguna media sosial. Bahkan, kata-kata yang dilontarkan Alif bisa menjadi trend kala itu.
©istimewa
Berbicara soal keviralan seseorang, itu tak lepas dari peran media. Media yang tak berhenti mengekspose dan mem-blow up mereka terus-menerus, hingga akhirnya bisa diterima oleh banyak orang dari pelosok negeri.
Bagi media sendiri, terutama televisi, keviralan seseorang bisa juga menarik banyak keuntungan, salah satunya adalah rating. Kendati demikian, teleivisi juga tak langsung mengundang mereka yang sudah viral, harus ada riset terlebih.
Elias Leonardo, Manager Creative Content ANTV mengungkapkan, riset dilakukan agar apa yang nanti disajikan kepada penonton agar terasa berbeda dan spesial.
“Kita meriset, contoh nih kita memadukan dua genre yang berbeda. Disatukan dalam kolaborasi perform musik, contohnya Slank tiba tiba sama JKT. Kita memang semuanya by riset, apakah mereka pernah kolaborasi apa belum gitu. Atau enggak, kalo Slank nyanyi lagu genre lain menarik enggak ya, itu sebenernya by riset juga,” kata pria yang akrab disapa Leo ini kepada KapanLagi.com.
Leo juga mengatakan, mengundang orang-orang yang tengah viral di media sosial ini tak lantas membuat rating atau share televisi langsung naik melejit.
“Kalo bicara rating di era sekarang ini apalagi udah digital, platform banyak, sebenernya sih itu merupakan challenge buat kita ya. Dalam artian, begitu banyak platform bagaimana caranya kita tetap survive memberikan yang terbaik. Artinya ya kita harus ngikutin trend, apa yang lagi rame itu yang kita kejar sih. Pasti itu,” paparnya
Seseorang viral di media sosial tentu saja menuai pro dan kontra dari publik Tanah Air. Apalagi, ketika mereka dibawa ke televisi pun, pro dan kontra itu akan tetap ada. Terkait hal itu, Leo pun menjelaskan bahwa selama tetap positif, diundang ke tv pun tak masalah.
“Sebenernya gini, as long viralnya sesuatu yang baik, dalam artian bukan sesuatu yang menjadi dalam artian negatif ya. Koridornya baik, positif, saya rasa sih enggak apa-apa kita undang ya,” tutur Leo.
©instagram.com/agnezmo
Kata viral juga cukup sering melekat pada diri Agnez Mo. Penyanyi kebanggaan Tanah Air yang kini meniti kariernya di Amerika Serikat ini tak pernah lepas dari kata viral. Dari mulai prestasinya, sampai tingkah lakunya pun selalu jadi sorotan.
Agnez sendiri dikenal sebagai salah satu selebritis yang banyak ditonton oleh anak-anak muda. Bahkan, tak sedikit pula yang menjadikannya sebagai panutan. Dan bagi Agnez sendiri, punya banyak audience dari kalangan anak muda membuatnya masih tetap merasa punya beban moril.
“Kenapa saya terus belajar dan memberikan yang terbaik, karena saya melihat keponakan saya dan fans saya. Fans dan keponakan saya regenerasi, semakin muda semoga kita tetap muda. Demografis sosial media saya, yang paling tinggi itu usia 13-17 dan 18-24 tahun,” kata Agnez Mo saat ditemui di kawasan Daan Mogot, Jakarta Selatan.
“So, saya melihat merasa masih punya beban moril buat kasih tau ke fans saya, anak muda, dan keponakan saya, bahwa being viral itu nggak lebih pentingnya daripada being smart and be the best. Jadi positif influence aja, kasih tau ke khalayak kalau proses itu penting,” tutur penyanyi 36 tahun ini.
Angez juga merasa prihatin dengan orang-orang yang viral, tetapi bukan dengan cara yang positif. Salah satu ketakutannya adalah, hal-hal viral itu nanti bisa dicontoh oleh generasi muda, dan mereka mau melakukan hal bodoh apa pun agar bisa viral dan terkenal.
“Sekarang banyak yang viral, anak-anak kecil melihatnya gimana caranya viral, sehingga melakukan proses yang stupid atau agak aneh supaya viral. Harusnya tidak seperti itu,” paparnya.
“Jadi, biarkan yang viral ya viral, saya bertahan di jalur saya, viral lewat prestasi. Semoga saya ada di jalur saya viral lewat prestasi, semoga fans saya usia 13-24, tahun ini masih melihat apa yang saya tampilkan dan raih, ada proses yang dijalankan, nggak cuma about being viral,” paparnya.
Advertisement
©instagram.com/nina_mpokalpa
Salah satu publik figur atau artis yang dikenal lewat jalur viral adalah Mpok Alpa. Wanita bernama asli Nina Carolina ini mengunggah video curhatannya yang tak pernah diajak ke mall oleh suaminya. Tak hanya itu saja, di video tersebut, ia juga berbicara menggunakan bahasa serta logat Betawi yang kental dan khas.
Dari situlah video yang ia unggah itu pun akhirnya viral di media sosial. Ia pun bahkan mulai diundang oleh banyak stasiun televisi, sampai menjadi pemain tetap di Opera Van Java, salah satu program komedia. Hingga akhirnya, Mpok Alpa kini lebih dikenal sebagai seorang komedian dan juga seorang presenter.
Menjadi seorang publik figur ternama tak membuat Mpok Alpa meninggi. Hal inilah yang sampai saat ini terus ia lakukan agar eksistensinya di dunia hiburan tetap terjaga.
‘Mpok orangnya apa adanya, kalau bilang A ya A, kalau B ya B, nggak lari ke mana-mana. Karena yang kita tanemin di sini, kalau elu mau patuh ama laki elu, kudu jadi apa adanya, nggak boleh dibuat-buat. Kalau kita jadi orang biasa, ya tetap jadi orang biasa aja. Punya ya punya, tapi jangan disombongin gitu,” ujar Mpok Alpa saat ditemui tim KapanLagi.com belum lama ini.
Menjaga etika menjadi salah satu hal wajib bagi Mpok Alpa. Meskipun kini namanya sudah menjadi besar dan tenar, tak membuatnya silau dan terus tetap bersikap baik dan rendah hati.
“Kalau kita ketemu senior ya sapa duluan, ketemu yang di bawah kita ya tetap sapa duluan, jangan dibeda-bedain, kita orang biasa sama-sama kerja. Makanya gua nekenin sama teman-teman yang baru-baru viral, baru pada naik, kadang saya rangkul juga,” paparnya.
Ini dia video yang membuat Mpok Alpa viral hingga kini ia bisa menjadi artis terkenal. Klik link di sini!
©instagram.com/raimlaode
Dan apabila tak bersamamu, kupastikan kujalani dunia tak seindah kemarin. Penggalan lirik ini tentu saja sangat melekat di banyak benak para pecinta musik Tanah Air. Ya, lagu tersebut berjudul Komang lagu yang dipopulerkan oleh Raim Laode, dan baru-baru ini meledak.
Sejak diunggah bulan Maret lalu, video klip lagu Komang sudah ditonton lebih dari 19 juta orang di youtube. Menariknya, Raim sendiri sudah merilis lagu Komang ini sejak tahun 2022 lalu. Namun, baru viral di tahun 2023.
Sama halnya dengan yang lain, sesuatu yang viral kadang tak bisa bertahan lama. Kendati demikian, Raim Laode sendiri merasa tak ada beban, meskipun lagunya sekarang viral.
“Tidak beban juga tapi lebih tepatnya tanggung jawabnya lebih dijaga lagi kosakatanya lebih dijaga lagi postingannya di sosmed. Sebab banyak instrumen yang berhubungan dengan saya yang akan sakit hati kalau saya salah bicara,” kata Raim Laode.
Lagunya yang viral, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu lagu wedding terbaik ini tak membuat Raim besar kepala. Bahkan, ia juga menarget karya-karya terbarunya harus viral seperti Komang. Saat ini, ia hanya ingin konsisten dalam berkarya.
“Yang terpenting bangun pagi untuk bikin karya itu saja sih. Apa yang aku lihat sekarang ini bukan kesuksesan tapi hadiah dari konsistensi,” tuturnya.
©instagram.com/intan_lembata
Intan Lembata, perempuan yang viral karena aksinya mengganti lirik lagu Cukup Dikenang Saja menjadi Begitu Syulit Lupakan Reyhan ini sekarang sudah kebanjiran job. Siapa sangka curhatannya itu pun ramai ditonton banyak orang, bahkan membuatnya tampil di banyak acara.
Sebagai seorang yang dikenal lewat keviralannya, tentu saja Intan tak menyiapkan banyak hal, termasuk manajer. Alhasil, semua pekerjaannya pun ia tangani sendiri, sampai kadang-kadang membuatnya merasa begitu lelah.
“Sumpah sih ini baru pertama kali ngerasain kesibukan yang luar biasa ya. Sampe kadang enggak tidur, capek luar biasa. Ini pertama kali bagi aku,” ungkap Intan Lembata kepada KapanLagi.com.
“Aku sendiri yang tanganin. Aku jualan di tiktok shop, jualan produk skincare, baju, makanan,” sambungnya.
Keviralan yang ia dapatkan ini tak lantas membuat banyak orang suka. Nyatanya, masih ada pula orang-orang yang tidak suka dengannya, sampai-sampai mereka rela mengirimkan komentar jahat. Menanggapi hal itu, Intan sendiri rupanya punya cara khusus.
‘Aku ngakak aja kalo dapat hate komen mah, kadang sakit tapi dipendem aja enggak usah dikeluarin. Aku positif thinking aja, enggak usah diambil negatifnya,” ujarnya.
©istimewa
Alif Cepmek, atau yang dulu disebut Dilan kw ini, sekarang semakin sukses di dunia hiburan. Bagi yang belum tahu, Alif adalah orang yang mempolulerkan kata-kata ‘kamu nanyea, kamu bertanyea-tanyea’ hingga akhirnya viral dan ramai di kalangan para masyarakat Indonesia.
Alif sendiri tak menyangka kata-kata ‘kamu nanya’ itu kemudian menjadi ramai, bahkan banyak dipakai oleh artis-artis ternama. Yang akhirnya membuat sosoknya semakin dikenal banyak orang. Ketenarannya ini pun berjalan lurus dengan kondisi finansialnya yang membaik.
“yang aku rasakan ekonomi jadi lancar, dan dulu agak sederhana lah, tapi tercukupi. Sekarang, beli barang apa aja tinggal beli, pake duit sendiri. Sudah beli motor, beliin adik sepeda terus ngasih orang tua juga,” ujar Alif Cepmek.
<p
@alif_cepmek Membalas @fdyvnzz__ ngakak Ampe banting nenek”diluar bantu follow 500k join live #saddmikey77 #alif_fypdong #igstrong_alif ? suara asli – Alif_Tiktok???? – Alif_Cepmek (????)
>
Menjadi terkenal karena viral ini juga membuat Alif banyak mendapatkan pekerjaan. Dari mulai tawaran casting main sinetron dan film, sampai terbaru, ia baru saja merilis single pribadinya yang berjudul Cepmek.
“Sebenernya udah ada casting tawaran main film, cuma belum dijalanin, belum diambil, kayak baru ngajakin ‘ayo Lif casting’ gitu,” paparnya.
“Judulnya Cepmek, Cepat Mencintai Kamu. itu ciptaan indomusikgram, aku yang bawain, aku yang nyanyiin,” juar remaja yang kini berusia 18 tahun itu.
©istimewa
Mudahnya menjadi viral dan terkenal, membuat banyak para pengguna media sosial berlomba-lomba agar bisa tenar, bahkan dengan cara apa pun. Banyak hal yang dilakukan oleh orang-orang agar mereka bisa viral dan kemudian menjadi tenar, dengan harapan bisa mengubah nasib hidup mereka.
Melihat dari kacamata psikolog, dokter Lita Gading mengatakan kalau hal ini tak lepas dari berkembangnya teknologi yang begitu pesat. Dan di mana pun ada perkembangan, di situ juga pasti ada dampaknya.
“Ini kan dampak dari teknologi, orang tanpa disengaja bisa menjadi terkenal karena viral atau kontennya bagus sehingga disukai dan menjadi pembicaraan banyak orang. Akhirnya akan ada dampak positif dan negatif,” kata dokter Lita Gading.
Lita Gading juga menyoroti banyaknya artis dadakan yang timbul tenggelam. Mereka yang viral kemudian tenar, tiba-tiba hilang karena suatu hal, entah sudah tak laku, atau tak punya hal lain yang bisa ia jual. Dari pandangan seorang psikolog, menurutnya hal ini karena banyak faktor.
“Latar belakang pendidikan, lingkungan, keluarga yang bisa menentukan dirinya bisa eksis atau tidak. Punya skill secara pribadi nggak, jadi bukan hanya mengandalkan konten saja. Biasanya sebagian besar, tidak semuanya ya, tidak bertahan lama karena tidak punya dasar edukasi itu dan juga tidak bisa memiliki inovasi baru agar tidak tenggelam dalam kompetisi,” ujarnya.
“Berbeda dengan mereka yang sudah siap mental untuk terkenal. Mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan ketika konten mereka viral karena sudah mengerti media sosial bisa menjadi batu loncatan untuk mereka terkenal,” tutupnya.
Selain mereka, adapun beberapa artis-artis yang viral di 2023. Ada Waode Heni, namanya kembali melambung kala menyanyikan lagu Sial milik Mahalini menjadi lagu dangdut. Kemudian ada Asila Maisa, putri pertama Ramzi yang kini namanya juga tengah ramai diperbincangkan karena gaya bernyanyinya. Ada juga Muhammad Mulyadi, pria kekar yang mendadak viral karena berjoget di pinggir jalan. Kini, sosoknya sudah sering wara-wiri di televisi.
(kpl/dwn)