Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan, pimpinan partai anggota koalisi akan bermusyawarah memutuskan sosok cawapres dari Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan) bersama bakal calon presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023).
JAKARTA, KOMPAS – Sosok pendamping dari bakal calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto masih belum diputuskan meski tinggal sekitar satu bulan lagi menuju pendaftaran capres-cawapres pada 10 Oktober 2023, sesuai rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum. Partai politik pendukung koalisi masih menunggu kriteria-kriteria calon wakil presiden sesuai dengan keinginan Prabowo Subianto.
Diharapkan, pertemuan para ketua umum parpol koalisi dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat, agar nama cawapres segera ditetapkan serta mesin partai dapat maksimal bekerja untuk pemenangan Pilpres 2024. Adapun, Koalisi Indonesia Maju (KIM) terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora yang mendukung Prabowo sebagai bakal capres.
Masing-masing parpol koalisi telah mengajukan kader untuk menjadi pendamping Prabowo seperti Golkar mengusulkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, lalu PBB mengajukan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan PAN memunculkan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo menyampaikan akan memutuskan nama cawapres bersama para ketua umum partai koalisi yang dilakukan secara musyawarah. Menurut Prabowo, kandidat cawapres yang akan mendampinginya bisa Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, ataupun mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ketiga sosok ini berasal dari kalangan muda (Kompas.id, 10/9/2023).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Minggu (10/9/2023), tak membantah munculnya nama-nama yang diajukan partai pendukung untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Saat ini, setiap partai KIM memang mengajukan nama kandidat cawapres Prabowo. Namun, keputusan tetap pada pimpinan partai koalisi. Pimpinan partai akan bermusyawarah memutuskan sosok cawapres dari Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan) bersama bakal calon presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (dua dari kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (dua dari kiri) dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Habiburokhman tidak merincikan terkait kapan akan dilakukan pertemuan para pemimpin partai koalisi tersebut. Ia turut menyinggung rencana jadwal pendaftaran capres-cawapres yang lebih maju sepekan dari jadwal semula. Hal ini berdampak pada proses penentuan sosok cawapres yang bakal mendampingi Prabowo Subianto berlangsung dipercepat termasuk strategi pemenangan Pilpres 2024.
Baca Juga: Pencapresan Dipercepat, Parpol Bisa Menjadi Kian Pragmatis
”Tentu waktu ini kita nikmati, keleluasaan waktu sampai batas akhir pendaftaran Pilpres. Kita akan mengikuti jadwal. Kalau jadwalnya diubah, ya, kami juga akan mempercepat (keputusan paslon),” tutur Habiburokhman.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, pertemuan pimpinan partai koalisi diharapkan dapat dilakukan dalam waktu tidak terlalu lama sehingga pembahasan berakhir dengan segera menetapkan siapa yang akan ditunjuk menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto. Pertemuan itu juga bisa secara rinci mendengarkan kriteria-kriteria cawapres yang disampaikan langsung oleh Prabowo.
”Kami apa pun yang diputuskan pada forum ketua umum partai itu bisa disepakati secara bulat dan konsisten serta istiqomah. Dengan demikian semua bisa all out untuk mendukung Prabowo dan cawapres yang telah disepakati itu,” kata Eddy.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kantor DPP Partai Gerindra, di Jakarta, Minggu (10/9/2023).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono menuturkan, sebelum waktu pendaftaran, KIM sudah memutuskan siapa paslonnya. Saat ini, komunikasi dengan sesama anggota koalisi rutin dijalankan. Golkar telah mengusulkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto. Sejauh ini, tidak ada nama kader Golkar lain yang disodorkan menjadi bakal cawapres.
Baca Juga: Koalisi Parpol Masih Sebatas Kemenangan Pemilu, Belum Perjuangkan Ideologi dan Visi ke Depan
”Sikap politik Golkar saat ini adalah mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres dan mendorong Pak Airlangga sebagai cawapresnya,” ujarnya.
Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menuturkan, sejauh ini pertemuan para ketua umum partai anggota koalisi belum teragendakan. Namun, komunikasi dan diskusi bersama para anggota koalisi rutin digelar untuk memperkuat langkah pemenangan Prabowo pada Pilpres 2024.
”Dalam sejumlah pertemuan dengan Pak Prabowo, kami juga mengusulkan pak Yusril maju sebagai cawapres. Sebab, Pak Yusril memiliki rekam jejak dalam berbagai periode pemerintahan. Keputusan tetap kami berikan kepada Pak Prabowo. Kami mendukung sepenuhnya dan memaksimalkan kerja-kerja pemenangan agar Prabowo menjadi Presiden periode 2024-2029,” katanya.
