10 Museum di Jogja, Pilihan Wisata Edukasi di Kota Pelajar – detikJogja

Diposting pada

Dikenal sebagai Kota Pelajar memiliki banyak destinasi wisata yang tak hanya menyuguhkan keindahan alam dan wisata, tetapi juga menyediakan wisata edukasi, seperti museum. Berikut ini sejumlah museum yang ada di Jogja.
Museum bisa menjadi sarana untuk mengembangkan budaya dan pendidikan. Dari artefak bersejarah hingga seni kontemporer, Jogja menawarkan berbagai pilihan museum yang menggambarkan warisan kultural dan intelektual.

Berikut ini 10 museum di Jogja yang bisa menjadi pilihan wisata edukasi.
Berdasar data dari laman BPS, D.I. Yogyakarta, Museum Sonobudoyo adalah salah satu museum di Jogja yang memiliki banyak pengunjung. Museum ini juga merupakan museum kebudayaan Jawa terlengkap kedua setelah Museum Nasional di Jakarta. Museum yang bisa disebut sebagai lorong waktu ke masa lampau ini, menyajikan beragam benda-benda dari zaman dulu seperti arca, keramik, gerabah, senjata tradisional, keris, dan artefak lain. Pengunjung dapat melihat sejarah masa lampau lewat museum ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum ini sendiri berada di dua lokasi, yakni Jalan Trikora dan di Alun-alun Utara Keraton Jogja. Di Museum Sonobudoyo Alun-Alun Utara, pengunjung dapat melihat pertunjukan wayang kulit singkat yang menarik pada malam harinya.
Museum yang biasa dikenal sebagai Jogja National Museum(JNM) ini adalah museum yang berbeda dari museum pada umumnya. Museum biasanya menampilkan barang bersejarah, tetapi Museum Nasional Jogja menampilkan berbagai macam karya seni. Karya seni yang dipamerkan juga tidak terbatas seperti lukisan dan pahatan, namun juga instalasi seni kontemporer yang menarik.
Mengutip dari laman resminya, tujuan dari museum ini sendiri adalah memberi perhatian yang besar terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional. Museum ini pun selalu rutin menjadi tempat dilaksanakannya pameran seni berkelas, khususnya seni kontemporer. Museum Nasional Jogja sendiri berada di Jl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No.1, Gampingan Wirobrajan, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Museum Affandi adalah museum yang menampilkan karya Affandi, seorang maestro lukis kontemporer dunia yang sangat terkenal. Karyanya dipajang rapih di galeri museum yang ternyata merupakan kediamannya dulu kala.
Dalam galeri museum ini, pengunjung dapat melihat kurang lebih 300 lukisan karya Affandi dan beberapa lukisan pelukis terkenal Indonesia. Selain karya lukisannya, museum ini juga memamerkan peninggalan lain seperti mobil yang digunakan semasa hidupnya, dan juga karya lain dari teman-teman seprofesi dan keluarganya.
Museum ini terletak di Jl. Laksda Adisucipto 167, Jogja. Museum ini merupakan sarana wisata edukasi seni yang menyenangkan, sebab banyak tempat-tempat atau spot untuk berfoto yang keren. Hanya dengan tiket masuk seharga Rp 50.000, pengunjung dapat mendapat pengalaman yang berharga bila mengunjungi museum ini.
Dikutip dari laman TNI Angkatan Udara, Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” ini adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara guna mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU. Museum ini bermarkas di Kompleks Pangkalan Udara Adisutjipto, Jogja. Museum ini sendiri berfokus pada sejarah penerbangan dan dunia aviasi di Indonesia. Terdapat banyak koleksi lengkap tentang dunia penerbangan, contohnya seperti jenis pesawat terbang, foto-foto lukisan, diorama sejarah Angkatan Udara Indonesia, pakaian dinas, tanda penghormatan, dan berbagai koleksi lainnya.
Museum ini adalah museum khusus yang hanya menggambarkan budaya dan sistem pemerintahan Kadipaten Pakualaman. Museum ini berada di Kompleks Kraton Pura Pakualaman. Seluruh koleksi di museum ini dibagi dalam 3 ruangan di bagian depan sebelah timur kompleks istana Puro Pakualaman. Di dalam museum ini, terdapat peninggalan dari masa Sri Paku Alam I-VII, seperti seperangkat singgasana, keris, naskah-naskah peralatan dapur, sampai busana lengkap raja-raja atau adipati Pakualaman.
Untuk mengunjungi museum ini pun tidak dikenakan biaya tiket masuk. Jam operasional museum ini sendiri di buka pada hari Senin-Jumat pukul 09.00-14.30 WIB, Sabtu pukul 09.00-12.00, dan tutup pada hari Minggu.
Museum ini terletak di kawasan jantung Kota Jogja, tepatnya di kawasan Titik Nol Km. Jogja. Museum ini dulunya adalah benteng saat masa penjajahan, sehingga memiliki gaya arsitektur Belanda yang kental. Bangunan ini menjadi tempat mengabadikan sejarah Indonesia dengan bentuk diorama yang berisi cerita perjuangan para pahlawan ketika melawan para penjajah. Di museum ini, juga terdapat koleksi foto, seragam, dan peninggalan para pahlawan sampai penjajah yang berjajar rapi di dalam ruangan-ruangannya.
Museum ini berlokasi di dalam kompleks Keraton Jogja dan diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwono X tanggal 18 November 1990 lalu. Museum ini digunakan sebagai memorial untuk mengenang, dan juga merupakan tempat menyimpan artefak saksi keberadaan Sultan Hamengkubuwono IX.
museum ini juga digunakan sebagai media pengenalan dan pendidikan terkait Sultan Hamengku Buwono IX, mulai dari aktivitas hingga keterlibatannya dalam politik dan kegiatan lain di Indonesia. Dalam museum ini, pengunjung dapat menemukan berbagai dokumen dan foto yang berkaitan dengan Sultan Hamengku Buwono IX. Terdapat juga kereta kuda yang digunakan oleh anggota Keraton Jogja, peralatan dapur Keraton, sampai maklumat penggabungan wilayah Jogja dengan Indonesia.
Museum Biologi UGM yang terletak di Jl. Sultan Agung No.22, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Jogja ini sangat cocok untuk media pembelajaran, pendidikan, serta menambah pengetahuan mengenai flora dan fauna. Museum ini memamerkan berbagai jenis flora dan fauna yang diawetkan, ada yang berasal dari Indonesia, sampai hasil sumbangan peneliti dari berbagai negara.
Dikutip dari laman museum biologi UGM, museum ini termasuk kategori museum khusus, yakni museum khusus pendidikan, dengan fokus pendidikan hayati. Koleksi Floranya sendiri merupakan herbarium basah dan kering, sementara koleksi Fauna nya terdapat awetan basah, taksidermi, dan kerangka. Ada beberapa koleksi fauna langka yang wajib dilindungi seperti komodo, harimau, beruang madu, trenggiling, burung cendrawasih, dan burung elang.
Museum Batik terletak di Jl. Dr. Sutomo 13A Jogja, dan dibuka setiap hari dari jam 09.00-15.00 WIB. Di museum ini, banyak sekali jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia yang dipamerkan. Terdapat kurang lebih 1200 buah koleksi batik dan alat-alat pendukung proses pembuatan baik seperti wajan, anglo, canting, dan lain sebagainya di museum ini.
Koleksi unggul di museum ini yakni berbagai kain batik dari abad 18 hingga awal abad 19 yang berupa kain panjang dan sarung. Dengan harga tiket masuk umum sebesar Rp 30.000, pengunjung pastinya dapat mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang batik apabila mengunjungi museum ini. Di museum ini, juga terdapat “Batik Starter Kit”, yang mengajak generasi millenial untuk membatik dengan cara yang lebih ringkas dan mudah.
Museum dengan suasana yang sejuk, asri, dan penuh dengan keindahan alam ini sangat cocok untuk dihadiri. Pengunjung akan mendapatkan suasana museum yang berbeda dari museum pada umumnya, karena dimanjakan dengan arsitektur bangunan dan interior yang unik, dipadu juga dengan suasana alamnya yang rindang. Museum ini sendiri berada di lereng Gunung Merapi, dan berada di atas hutan pegunungan, tepatnya di Jl. Boyong No. Km 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem.
Museum ini sendiri memamerkan kebudayaan Jawa, khususnya tentang keluarga keraton dipamerkan di sini. Terdapat dokumentasi dari evolusi budaya Jawa sejak Mataram Kuno, Medang, Kediri, Singasari, Majapahit, Demak, Pajang, juga Mataram beserta empat cabangnya, yakni Keraton Surakarta, Jogja, Mangkunegaran, dan Pakualaman. Museum ini menyimpan koleksinya di dalam rumah-rumah kecil dari batu. Jalan menuju rumah-rumah kecil tersebut dibuat seperti labirin.

Artikel ini ditulis oleh Steffy Gracia Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *