Hari Sutrasno (kanan) saat konsolidasi simpul relawan AMIN di Omah Limasan Djojosoemartan Jalan Parangtritis Km.10, Dusun Rendeng Kulon, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. (Foto: KBA News)
Hari Sutrasno, cucu Pahlawan Nasional Kasman Singodimedjo, mengizinkan dua rumah digunakan untuk sekretariat atau rumah pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN di Yogyakarta. #aminkanindonesia
Hari Sutrasno, cucu Pahlawan Nasional Kasman Singodimedjo, mengizinkan dua rumah digunakan untuk sekretariat atau rumah pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN di Yogyakarta. #aminkanindonesia
BANTUL | KBA – Hari Sutrasno, cucu Pahlawan Nasional Kasman Singodimedjo, mengizinkan dua rumahnya di Yogyakarta digunakan untuk sekretariat atau Rumah Bersama Perubahan untuk pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN.
Dua rumah milik Hari Sutrasno ini berada di Omah Limasan Djojosoemartan Jalan Parangtritis KM 10, Dusun Rendeng Kulon, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta serta di Jalan Tohpati Gg Sidoluhur Mergangsan Tamansiswa, Kota Yogyakarta.
Rumah di Bantul sementara digunakan sebagai sekretariat bersama simpul relawan AMIN, sedangkan rumah di Kota Yogyakarta sebagai sekretariat relawan AB Ningrat.
Hari mengatakan, sekretariat sejumlah simpul sementara di Bantul. Namun jika teman-teman simpul relawan ingin sekretariat di Kota Yogyakarta, bisa dialihkan atau bertukar.
“Prinsipnya dua rumah saya izinkan dipakai untuk Sekretariat pemenangan pasangan AMIN,” kata Hari kepada KBA News usai Temu Juang Relawan di Omah Limasan Djojosoemartan Jalan Parangtritis KM 10, Dusun Rendeng Kulon, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Minggu, 12 November 2023.
Ditanya alasan apa yang melatarbelakangi dua rumah digunakan untuk sekretariat pemenangan AMIN, Hari mengaku apa yang dilakukan bagian dari perjuangan.
Relawan AB Ningrat ini menyadari, saat ini elemen pro perubahan mengalami problem yang sangat berat dan fundamental, salah satunya logistik. Semua unsur pro perubahan harus rela mengorbankan apa yang dipunya untuk bisa mendukung perubahan itu sendiri.
Jika ingin perubahan namun hanya melakukan sendiri-sendiri, pekerjaan itu sangat berat. Namun jika dikerjakan bersama, pekerjaan itu terasa ringan. “Prinsip saya, kalau saya punya seribu rumah, maka seribu rumah akan saya serahkan untuk sekretariat pemenangan AMIN,” ungkapnya.
Pria yang juga menjadi pengurus Muhammadiyah Kota Yogyakarta ini mengungkapkan, apa yang dilakukan ini belum sebanding dengan apa yang sudah dikerjakan para pahlawan atau pendiri bangsa. “Kebetulan saya cucu salah satu Pahlawan Nasional Kasiman Singodimejo, sosok yang turut menyusun berdirinya negara ini. Beliau turut mendorong pimpinan nasional menghilangkan tujuh kata dalam sila pertama Pancasila,” jelasnya.
Hari mengungkapkan, dua rumah yang digunakan untuk sekretariat pemenangan AMIN ini mendapat dukungan dari istri dan anaknya. “Istri dan anak-anak saya juga senang hati menerima dan bersedia rumah digunakan sebagai sekretariat pemenangan AMIN,” ungkapnya.
Sebagai catatan, Kasman Singodimejo (25 Februari 1908 – 25 Oktober 1985) adalah Jaksa Agung Indonesia periode 1945 sampai 1946 dan juga mantan Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II.
Selain itu ia juga adalah Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal bakal dari DPR. Selain itu ia juga pernah menjadi Rektor pertama Universitas Islam Indonesia dan Anggota Konstituante Republik Indonesia.
Pada tanggal 8 November 2018, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan diterbitkannya Keppres No 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. (kba)