8 Tempat Bersejarah di Bogor untuk Merayakan 17 Agustus
Penulis
KOMPAS.com – Selain terkenal dengan wisata alam yang indah, Bogor memiliki sejumlah tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Tempat bersejarah di Bogor tersebut bisa dikunjungi saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan RI ke-78 pada 17 Agustus mendatang.
Baca juga:
Kompas.com merangkum tempat bersejarah di Bogor sebagai berikut:

Istana Kepresidenan Bogor atau Istana Bogor merupakan tempat kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta digunakan untuk agenda-agenda tertentu. Istana Bogor didirikan pada tahun 1745 oleh Baron Gustaf Willem Van Imhof.
Untuk diketahui, Istana Bogor awalnya merupakan tempat peristirahatan di luar Batavia (kini Jakarta) bagi pejabat Belanda yang dibangun pada 1745. Namun, setelah kemerdekaan fungsinya berubah menjadi kantor urusan kepresidenan serta kediaman resmi presiden Indonesia.
Akses wisata ke Istana Bogor sangat terbatas. Namun, masyarakat umum bisa menyaksikan bangunan Istana Bogor dari Kebun Raya Bogor yang masih berada di dalam satu kawasan.

Kebun Raya Bogor adalah kebun botani terbesar dan tertua di Asia Tenggara yang berada di Kota Bogor. Wisatawan bisa piknik sambil belajar berbagai pengetahuan mulai dari flora, fauna, hingga sejarah.
Dengan luas mencapai 87 hektar, Kebun Raya Bogor memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Mulanya Kebun Raya Bogor digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.
Sejumlah aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Kebun Raya Bogor antara lain, bersepeda, piknik di bawah pohon rindang, melihat Istana Kepresidenan Bogor, mengunjungi Taman Meksiko yang berisi spesies tumbuhan iklim kering, dan mendatangi Museum Zoologi.
Baca juga:

Tempat bersejarah di Bogor selanjutnya adalah Museum Pembela Tanah Air atau PETA. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 35, Pabaton, Kota Bogor.
Museum ini memiliki hubungan erat dengan keberadaan angkatan militer di Indonesia, berdasarkan informasi dari website Dinas Pariwisata Kota Bogor.
Bangunannya Museum PETA merupakan bangunan bekas markas tentara Hindia Belanda atau Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) yang didirikan pada tahun 1745. Tidak heran, bangunan museum ini kental dengan nuansa Eropa.
Sejumlah koleksi di Museum PETA antara lain diorama perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan RI.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Museum Perjuangan Bogor didirikan untuk mewariskan semangat dan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan kepada generasi muda Indonesia. Gedung museum ini awalany milik seorang pengusaha Belanda bernama Wilhelm Gustaf Wissner, berdasarkan informasi dari website Badan Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Bangunan museum didirikan pada 1879 berfungsi sebagai gudang komoditas ekspor ke Eropa. Sempat berpindah tangan dan beralih fungsi, akhirnya bangunan museum dihibahkan menjadi Museum Perjuangan Bogor pada 20 Mei 1958.
Koleksi Museum Perjuangan Bogor berupa senjata yang digunakan para pejuang kemerdekaan, senapan hasil rampasan dari Jepang dan Inggris, diorama, dan sebagainya. Lokasi Museum Perjuangan Bogor berada di Jalan Merdeka Nomor 56, Kampung Parung Jambu, Ciwaringin, Kota Bogor.
Baca juga:

Gereja yang dibangun sejak 1896 ini, menyimpan sejarah panjang sekaligus menjadi saksi toleransi di Kota Bogor yang berlangsung sejak pemerintahan Hindia-Belanda.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (27/12/2022), sejarah Gereja Zebaoth bermula pada 1881, saat tokoh agama Katolik dari Belanda yang tinggal di Kota Bogor, AC Claessens membeli sebuah tanah cukup luas untuk rumah peristirahatan.
Pada 1896, keponakan dari AC Claessens yang merupakan seorang pastor, yakni MYD Claessens membangun gereja megah di atas lahan tersebut. Bangunan Gereja Zebaoth memiliki ciri khas arsitektur bergaya neo-gothic yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Stasiun commuter line atau kereta rel listrik (KRL) paling sibuk ini, merupakan bangunan cagar budaya. Penumpang KRL yang berhenti di Stasiun Bogor akan menemukan bangunan bergaya megah dengan tulisan angka 1881 di bagian atasnya.
Angka 1881 tersebut ternyata melambangkan tahun pembangunan stasiun, sehingga usianya sekarang mencapai 142 tahun. Stasiun Bogor dilewati KRL pertama kalinya pada 1930, dengan ruet KRL Batavia (Jakarta Kota)- Buitenzorg (Bogor), seperti dikutip dari laman KAI Commuter.
Stasiun Bogor dibangun oleh Belanda melalui perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS). Dulunya, Stasiun Bogor hanya terminal pemberhentian terakhir untuk jalur kereta api Batavia (kini Jakarta) menuju Buitenzorg (kini Bogor).

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia adalah pengembangan dari Museum Etnobotani Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com (31/12/2022). Koleksi museum ini berupa berbagai penjelasan mengenai tumbuhan dan etnografi di Indonesia.
Pendirian museum merupakan gagasan dari mantan Kepala Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sarwono Prawiroatmodjo. Pada 1982, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia diresmikan oleh Menristek BJ Habibie.
Koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia mulai dari alat-alat rumah tangga, bahan sandang, pangan, obat-obatan tradisional, berbagai kerajinan, alat musik, artefak, dan berbagai jenis tumbuhan. Ada juga beberapa koleksi yang disatukan berdasarkan daerah, salah satunya area lontar.
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.